Langsung ke konten utama

[Ulasan Film] Hotel Transylvania 2


Sumber gambar: imdb.com
 
Tontonan menyenangkan!

Bagian lucu yang membuat tertawa banyak bertebaran (memang bukan tawa ngakak).

Film pertamanya aku tak terlalu ingat (sudah lama, kan, ya?). Intinya Drac vampir menjalankan usaha hotel untuk para monster. Dia punya anak perempuan; Mavis. Terus (sepertinya) datang manusia; Johnny, saling jatuh hati dengan Mavis. Mereka menikah. Hotel dibuka juga untuk manusia.

Di film kedua yang rilis 2015, Mavis dan Johnny punya anak (oh-super-lucu); Dennis.
Dennis si-rambut-ikal-oranye ini belum menunjukkan tanda-tanda bahwa dia vampir. Membuat Drac kalang kabut. Dia pun bekerja sama dengan Johnny. Mavis berpikir, Dennis yang manusia terlalu berbahaya bergaul dengan para monster. Jadi, dia ingin mereka bertiga pindah. Sedangkan Johnny tidak karena di sanalah “orang-orang” menerimanya. Drac apalagi; dia tak ingin Mavis jauh.
Jadi, Johnny membawa Mavis “melihat-lihat” lingkungan “normal” orangtua Johnny, sementara Drac berusaha “membangunkan” sisi vampir cucunya.

Dimulailah perjalanan Drac bersama empat teman monsternya.
Sampai ke Camp Vamp (ini bukan namanya. Camp Winepalala, mungkin?). Drac menerjunkan Dennis dari menara tua yang sangat tinggi (dulu, saat Drac di perkemahan itu, menara ini dipakai. Sekarang sudah terlarang.). Ada yang mengunggah video itu di semacam Youtube.... Mavis menontonnya.... Ini parah, sih.... Tapi, ya, tetap saja lucu.... Ampun, Drac itu sampai cucunya nyaris kena tanah, baru dia sadar harus sungguh terjun menyusul.

Banyak juga hal lucu lain. Imut-imut juga banyak. Salah satunya, versi kelelawar dari X (sebut saja X, menghindari spoiler, hihi).

Oh, ya, setelah itu Mavis dan Johnny langsung pulang. Mavis marah pada ayahnya dan memutuskan pindah. Sebelumnya, ada pesta ultah kelima Dennis. Vlad, kakek buyut si ikal lucu, diundang! Vlad benci manusia, lho.... Di pesta itu ada sekitar tujuh manusia (Johnny dan keluarga). Nah, lho.

Keseluruhan, Hotel Transylvania 2 jelas menghibur. Grafisnya pun warna-warni cantik. Keimutan tersebar di sana-sini.
Kekurangan yang terasa jelas adalah pembagian film yang agak timpang. Untuk mencapai tengah atau inti itu lumayan terlalu lama (proses membawa Dennis).

Kalau ada film ketiga ... barangkali tentang Dennis remaja dan Winnie? Walaupun ... kurasa mereka kurang cocok.... Eh.

“Human, unicorn, vampire; you are perfect no matter what.”