Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

[Ulasan Buku] Lucian

Sumber gambar: goodreads.com Judul: Lucian Pengarang: Isabel Abedi Alih bahasa: Eleonora Bergita, Husni Pratama Penerbit: Elex Media Tahun terbit: 2012 (pertama terbit: 2009 di Arena Verlag) Jumlah halaman: 560 Ini pertama kalinya aku baca novel terjemahan dari bahasa Jerman. Paruh awalnya berlatar di Hamburg, pula. Ulala. Rebecca Wolff, 16 tahun, tinggal bersama ibu dan pacar ibunya. Bersahabat dengan Suse dan berteman (lumayan) baik dengan Sebastian; mantan pacar. Suatu malam, Becca melihat sesosok cowok berdiri dekat tiang lampu, memandangi jendela kamarnya. Kemudian, mereka kerap bertemu secara tak sengaja . Ketika melihat cowok itu—yang sama tinggi dengan Becca, wajah tirus, berambut hitam tebal dengan sebagian jatuh ke dahi, mata biru nyaris hitam—Becca merasa ketenangan membanjirinya. Bahkan, sebelum melihat, sebelum tahu cowok itu berada di dekatnya, Becca tahu . Perasaannya menghangat dan sebagainya. “Aku menyukaimu. Kalau kau ada di

[Ulasan Buku] Let Us Share Our Secret

Sumber gambar: mncgramedia.id Judul: Let Us Share Our Secret (Bokura no Himitsu wo Kyouyuu Shiyouka) Komikus: Shiraishi Yuki Penerbit: m&c! Tahun terbit: 2013 (pertama terbit: 2011 di Shogakukan) Ini pertama kali aku baca manga -nya Shiraishi Yuki. (Sebelumnya merasa sering lihat nama si mbak di daftar komik m&c! yang akan terbit—kebanyakan dari bundel pilihan editor) Dalam komik one shot ini terdapat lima cerita. Secara keseluruhan, dapat dikatakan dibuat dengan baik. Cukup unik. Tanpa elemen pengganggu tambahan. Memang seharusnya begitu, ya. Toh, ini one shot dan judulnya ada lima. Tentu harus singkat, tapi bernas. Namun, nih, misalnya (di salah satu cerita) saat heroine dan hero akhirnya bersatu, aku merasa senang tak ada teman sekelas yang lebay menindas si heroine .... (Memangnya komik Jepang suka begitu...? ._. Apakah aku mengingat sinetron...? ._.) Ceritanya bagus-bagus. Entah mana yang paling kusuka. Mari bahas sedikit satu pe

[Ulasan Film] Beauty and the Beast (Animasi, 1991)

Sumber gambar: imdb.com Sebelum menikmati suguhan Beauty and the Beast dalam film yang dimainkan Emma Watson dan lainnya, mari menikmati versi animasi yang usianya lebih dari dua puluh lima, tapi tetap bagai anak-anak. Maksudku, versi animasi ini menarik. Tentu tahu kisah si Cantik dan Buruk Rupa? Belle, gadis tercantik di desa (yang diinginkan Gaston—si narsis sombong kasar), hidup berdua dengan ayahnya yang gemar bereksperimen dengan barang hingga membuat temuan. Sebalnya, orang desa menganggap ayah Belle gila. Suatu hari, setelah berhasil menyelesaikan alatnya, ayah Belle berangkat ke kota. Di hutan, dia tersesat, terjatuh dari kuda, dikejar kawanan serigala. Dia menemukan kastil Beast dan berlindung di sana. Berbeda dengan Lumiere (lilin), Cogsworth (jam), dan Mrs. Pot (ketel), Beast murka dengan kedatangan orang ke wilayahnya. Sang monster mengurung tamu tak diundang itu di penjara menara. Si kuda kembali ke rumah. Belle segera menyusul ayahnya. Di ka