Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

[Wishful Wednesday] Tiga

  The Dark Artifices – Cassandra Clare! Ini sebetulnya belum dipertimbangkan akan dibeli atau tidak (alias akan dibaca atau tidak). Buku pertama dari trilogi ini, Lady Midnight terbit Maret 2016. Banyak yang bilang bagus. Aku juga tertarik oleh blurb -nya. Premisnya parabatai yang saling jatuh cinta (parabatai itu ikatan semacam partner kerja di Shadowhunter— well, much more than that . Tidak boleh ada romansa di antara mereka.). Tokohnya, Emma dan Julian, sudah kukenal lewat buku terakhir The Mortal Instruments (TMI), City of Heavenly Fire (COHF). Ya, trilogi TDA masih di Shadowhunter universe , sama dengan seri TMI dan trilogi The Infernal Devices (TID). Omong-omong, di COHF, aku sudah suka dengan Emma-Julian. Saat itu masih anak-anak, tapi sudah terlihat kilau-kilau di antara mereka ((eh)). Oh ya, untuk TMI, aku hanya baca buku pertama dan terakhir, hehehe. Cerita di antaranya agak tahu juga, lewat serial TV dan spoiler di sana sini. Omong-omon

[Ulasan Film] A Cinderella Story: If the Shoe Fits

  Sudah beberapa film Cinderella kontemporer yang kutonton. Semuanya menawarkan sesuatu yang berbeda. Namun, entah, ya, rasanya A Cinderella Story: If the Shoe Fits ini paling unik. Bercerita tentang Tessa yang, yah, disuruh bantu-bantu ibu dan dua saudara tirinya. Juga waktu saudaranya mengikuti audisi pencarian bakat pemilihan pemeran drama Cinderella. Itu salah satu keunikannya. Film ini benar-benar menyajikan Cinderella (lewat drama). Bagian Ella dan pangeran “berdansa” (di sini tari modern) adalah waktu Tessa—menyamar jadi Bella Snow—tampil di audisi dan kemudian kehilangan sepatunya. Keunikan lain yang menonjol adalah film ini musikal. Beberapa film sebelumnya memang memiliki Cinderella versi penyanyi, tapi kali ini sungguh musikal. Jenis seperti High School Musical , Camp Rock 2 , dan Teen Beach . Benar, yang tiba-tiba saja sekelompok orang bernyanyi dan menari kompak seolah mereka sudah berlatih dahulu (walaupun adegan itu diawali dengan tokoh utama yang menari s

[Wishful Wednesday] Dua

Di “ [Wishful Wednesday] Satu ”, aku menceritakan soal daftar belanja untuk diskon ultah 2017. Nah, sesungguhnya ... aku sudah punya (kira-kira) daftar belanja untuk diskon ultah 2018! Ha. Ha. Ha. Ini belum pasti, sih.... Bisa ditarik keluar dari daftar. Bisa juga tambah buku lain (hik). 1. Bad Blood (The Naturals #4) – Jennifer Lynn Barnes Terbit: November(?) 2017 (pertama terbit: November 2016) Buku ketiganya masih di “[Wishful Wednesday] Satu”, lho.... ((belum dibeli)) Tapi kayaknya seru, kok. Sepertinya bakal ingin baca buku terakhir ini. 2. Shark Week - Martha Brockenbrough Terbit: Mei 2016 Ini buku nonfiksi. Tentang hiu, yeay !

[Ulasan Film] Tokarev

(judul lain: Rage) Wow, twist -nya. Wow, pelakunya. Itu reaksiku (yah, kurang lebih) ketika film hampir berakhir. Cerita Tokarev diawali dengan kehidupan Paul (Nicholas Cage) yang kini “normal”; namanya bersih dari kejahatan, pekerjaannya halal. Keluarganya bahagia; Caitlin, anaknya berusia 17 tahun, serta istrinya yang menyayangi mereka berdua (walaupun Cait bukan darah dagingnya). Suatu malam, saat Paul dan istri rapat bisnis di luar, Cait di rumah bersama kedua teman laki-lakinya, Mike dan Evan. Cait diculik dan temannya tidak mampu mencegah. Tak lama, mayat Cait ditemukan dengan luka tembak di kepala. Dari uji balistik, diketahui itu berasal dari Tokarev TT-33, pistol kesukaan mafia Rusia. Paul bersama rekan lamanya, Kane dan Danny, memburu mereka (mereka ini dipimpin Chernov). Seiring film, Paul “memperlihatkan” pada penonton kejadian di masa lalu, secara bertahap. Itu adalah saat dia masih 17 tahun, di bawah O’Connel (kini pria tua itu di kursi ro

[Ulasan Buku] Gallagher Girls #2: Sumpah, Aku Mau Banget Jadi Mata-Mata

Judul: Gallagher Girls #2: Sumpah, Aku Mau Banget Jadi Mata-Mata (Cross My Heart and Hope to Spy) Penulis: Ally Carter Penerbit: Gramedia Pustaka Utama ISBN: 9786020334899 Tanggal terbit: 31 Oktober 2016 (cetak ulang, cover baru) “ ... pengintaian mungkin membantu kalian melakukan pekerjaan kalian, tapi antipengintaian membuat kalian tetap hidup.” – Mr. Solomon Sebelumnya, Cameron Morgan, si Bunglon dari Akademi Gallagher untuk Wanita Muda Berbakat, belajar jadi pengintai yang baik di kelas Operasi Rahasia—salah satu pelajaran di sekolah mata-mata khusus cewek. Pada semester keduanya di kelas sepuluh, kini Cammie belajar antipengintaian. Dan, itu lebih sulit. Bukan hanya masalah pelajaran, Cammie—serta Gallagher Girl lain—merasa mendapat kompetitor. Kumpulan orang yang barangkali lebih hebat ini adalah Blackthorne Boy, murid sekolah mata-mata khusus cowok yang semester ini belajar bersama mereka. Ada juga masalah cowok. Tak hanya harus menghadapi