Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

[Rekomendasi Buku] Oregades: Felix Felicis

Sumber gambar: goodreads.com Judul: Oregades: Felix Felicis Penulis: Jacq Penerbit: Elex Media Komputindo Tanggal terbit: April 2015 Jumlah halaman: 176 “Kami seolah sudah sepaket. Anak kembar yang lahir di Oregades. Lahir di keluarga pembunuh bayaran.” Kisah keluarga Oregades diceritakan dari dua sudut pandang, Felix—si cowok berambut cokelat muda—serta kembarannya, Felicis—cewek berambut cokelat tua dan lebih mudah meledak dibandingkan Felix. Kesamaan mereka? Memikat dan mematikan. Kita akan melihat keseharian mereka yang dipenuhi tugas. Tugas untuk mengeksekusi target. “Membunuh anak orang besar tak bisa secepat menarik pelatuk dan kemudian peluru bersarang.” Kita juga akan “dikenalkan” dengan anggota keluarga lainnya. Ya, semua adalah pembunuh. “Dia sudah sering menghapus nyawa orang, harusnya lebih menghormati milik sendiri.” Selain aksi menegangkan dan darah yang harus ditumpahkan, remaja Oregades juga punya kisah cinta, tentu. Felicis jatuh hati ke

[Rekomendasi Buku] Bintang Mika

Sumber gambar: goodreads.com Judul: Bintang Mika Penulis: Jacq Penerbit: Elex Media Komputindo Tanggal terbit: Januari 2014 Jumlah halaman: 228 Bintang itu yang membuat malam kembali kemilau, mengubah kelabu jadi kemilau, mengubah mendung menjadi banjir sinar. Bintang itu membuat hidup kembali indah dan asa kembali datang. Jika bintang itu Andar, kenapa cahaya Rega yang selalu menemaniku? Jika bukan Andar, kenapa cahaya Rega pergi menjauh? Bukankah kalau bintang itu jauh, sinarnya tidak akan terlihat terang lagi? Ini kisah tentang Mika, cewek SMA yang jatuh hati pada Rega, pengamen berkemampuan kece juga penampilan oke. Awalnya, Rega bahkan tak ingin berteman dengan Mika. Tapi, lambat laun dia menurunkan bentengnya. Namun, seiring dengan itu, ada rahasia yang terkuak. Membuat kehidupan SMA Mika tak lagi sekadar diisi kekonyolan dari Andar—cowok yang mengejarnya. Membuat mata Mika lebih terbuka akan nilai-nilai kehidupan. Serta membuat Mika.... Apa...? Ehehe, mau mener

[Ulasan Film] Tiger Boy

Judul: Tiger Boy Rumah Produksi: Starvision Tanggal tayang: Oktober 2015 Alasan utama aku nonton film ini? Harimau! Hihi, aku memang suka binatang ini; khususnya harimau putih dan macan tutul salju. Tidak dipungkiri, film ini memang dekat dengan A Werewolf Boy (2012), film Korea yang dibintangi Song Joong Ki (iya, pemain Descendants of the Sun). Perbedaan terjelas adalah (selain satunya serigala, satunya harimau) AWB berunsur sedikit science fiction , sementara TB sama sekali tidak. Ceritanya tentang Kanya yang sering pingsan saat tertekan. Ketika kecil, dia pernah diajak ke vila di kaki Gunung Salak agar kondisi psikisnya membaik. Di sana, dia bertemu bocah lelaki seumurannya yang menyelamatkan dari ular. Tapi, bocah itu agak aneh dan masyarakat di sana menolak kehadirannya. Bertahun-tahun kemudian, setelah kejadian besar tak mengenakkan, Kanya (Irish Bella) dan keluarga “liburan” ke sana lagi. Dia bertemu kembali dengan teman-sehari-nya dulu, Radja (Stefa

[Perjalanan] Tahura Djuanda

Sudah lama ingin ke Taman Hutan Raya Djuanda (atau Taman Hutan Rakyat?—aku pernah melihat tulisan itu). Alhamdulillah, terlaksana! Hari itu hari kerja dan sedang sering hujan. Beruntung, ketika sampai sana, hanya tersisa hujan kecil. Setelah beberapa waktu berpayung, hujan akhirnya berhenti. Kami masuk dari Pintu Dago 2 (setelah kelewatan Pintu Dago 1. Tapi kata pak sopir, kalau jalan kaki lebih dekat juga dari Pintu 2). Selain itu ada pintu ketiga, dari Maribaya. Di pintu masuk, ada pos penjaga tempat beli tiket. Pertama, kami ke Gua Jepang. Di dalam hawanya dingin, seperti ruang bawah tanah.... Gelap juga. Jika tak bawa senter, bisa sewa dari bapak-bapak yang menunggu di pintu gua. Guanya cukup besar, lorongnya banyak dan beberapa berakhir buntu serta banyak ceruk entah bekas untuk apa. Kemudian, kami ke Gua Belanda. Jika di gua sebelumnya jalan berbatu, di sini bersemen rata. Di lorong tengah terdapat jalur (sepertinya) bekas rel kereta kecil. Lorong-lorong d

[Ulasan Buku] Take Off My Red Shoes

Wah! Ini dia! Rasanya sudah lama aku tidak menulis resensi dalam bahasa Indonesia! Di goodreads.com/jacq9 , aku (hampir selalu) menggunakan bahasa Inggris. Bukan kenapa-kenapa, aku merasa perlu melatih bahasa itu. Aku tidak punya teman yang kini berhubungan denganku dalam bahasa asing. Sama halnya di instagram.com/jacq789 , resensi singkat (serta hal lain) yang kutulis di sana berbahasa Inggris. Jadi, aku bersemangat karena di Jacq Daily aku akan terus berbahasa Indonesia. Sumber gambar: goodreads.com Judul: Take Off My Red Shoes Penulis: Nay Sharaya Penerbit: Grasindo Tanggal terbit: Juni 2015 Jumlah halaman: 240 Novel Take Off My Red Shoes ditulis oleh mbak Nay Sharaya. Omong-omong, aku pernah bertemu mbak Nay di acara klub baca. Novel ini adalah salah satu dari empat novel retelling dongeng yang diterbitkan Grasindo 2015 lalu. Sebetulnya, aku tidak memiliki keempatnya pada waktu terbit. Baru beberapa bulan lalu! Ya, aku sempat tiba-tiba keranjingan no

[Sehari-hari] Perdana

Hai! Aku Jacq. Apakah kau pernah dengar namaku? Oh, belum? Oh, ya, baiklah. Kalau kau mau tahu lebih lanjut tentangku (sisi lainku, barangkali), silakan lihat-lihat jacq9.blogspot.co.id . Di sana ada postingan-postingan terkait karyaku yang telah terbit (dan akan tetap terus diperbarui—saat ada yang baru). Mulai dari sinopsisnya, kutipan, tanya jawab, hingga informasi karya yang akan terbit—oh! Serta cerita di balik layar atau yang menginspirasi! Jadi, jangan bosan bermain ke sana, ya! Oh, apakah kau bertanya-tanya; Jacq itu cewek atau cowok? Jika fotoku membingungkan, kuberi tahu, aku ini cewek. Masih (cukup) muda, kurasa; kelahiran 1995. Jacq Daily bukan blog pribadi pertamaku (blog pribadi = blog yang tidak berfokus pada pekerjaan lepasku sebagai penulis). Karena ini dan itu—salah satunya agar lebih terarah dan rapi—kuputuskan memulai lagi (jacqdaily mendampingi jacq9). Semoga aku dapat membangun blog ini jadi halaman yang bermanfaat, ya. Rencananya akan lebih ban