Langsung ke konten utama

[Ulasan Buku] The Girl on Paper

Sumber gambar: goodreads.com

Judul: The Girl on Paper
Pengarang: Guillaume Musso
Penerbit: Spring
Tahun terbit: 2016 (pertama terbit: 2010 di penerbit Prancis)
Jumlah halaman: 448



Dalam The Girl on Paper, kita bertemu Tom, penulis yang novelnya meledak di pasaran. Agensi dan pembaca sangat menantikan sekuel kisah malaikat dari buku tersebut. Namun, Tom stagnan. Dia patah hati hebat karena putus dengan pacar modelnya, Aurore. Dia tak mau menulis. Dia tak bisa menulis.

Milo: Tapi, yang kau alami ini tidak ada hubungannya dengan cinta! Ini sesuatu yang lain: campuran antara penderitaan dan obsesi destruktif.
Tom: Setidaknya, aku tidak takut mengambil risiko.

Sementara itu, novel pertamanya cetak ulang lagi. Namun, terdapat kesalahan. Cetakannya berhenti di tengah. Bahkan di tengah kalimat.

Kesalahan cetak ini membuat Billie, tokoh dari kisah tersebut, "jatuh" ke dunia Tom. Terdengar mustahil, tapi itulah yang dikatakan Billie. Dan, Tom juga tak menemukan penjelasan lain yang jauh lebih masuk akal.
Billie menuntut Tom segera menyelesaikan sekuelnya agar perempuan itu bisa kembali ke dunia fiksi. Sebagai balasan, Billie berjanji akan membuat Aurore kembali ke pelukan Tom. Mereka pun ke Meksiko. Niat awal mengejar Aurore, mereka malah dihadapkan pada petualangan seru yang membuat lebih mengenal satu sama lain.

Namun, tubuh Billie mulai menampakkan gejala aneh. Rupanya, ini pengaruh pemusnahan buku-buku yang salah cetak tersebut. Sahabat Tom, Milo dan Carole, akhirnya berkelana ke mana-mana untuk menemukan eksemplar terakhir dan mencegahnya dari kehancuran.

Tak hanya kisah romansa tokoh utama, kita juga disuguhi cerita persahabatan tiga sahabat. Masa lalu mereka dan apa yang disembunyikan satu pada lainnya.
Kita juga diajak menikmati kisah-kisah sampingan dari orang-orang yang "dihampiri" eksemplar terakhir yang salah cetak.
Namun, karena memang dasarnya aku tak begitu suka cerita yang bercabang banyak dari plot utama, aku agak terganggu dengan tambahan kisah-kisah itu. Masing-masing lumayan panjang, pula. Perlu kesabaran saat membacanya. Jika tidak, malah ingin melewati begitu saja. Apalagi penasaran ingin segera sampai di akhir.


Mengenai ending-nya....
Sebelum mulai baca ini, aku membaca beberapa ulasan orang. Memang bukan spoiler review, tapi dari sana bisa diambil gambaran ending-nya secara garis besar.
Tapi, ya, ketika aku sampai di akhir, masih terasa, kok, manis-manisnya. 💓

Buku ini kurekomendasikan untuk yang ingin baca romansa hangat dan tidak terlalu jadi fokus cerita. Dan, pembaca yang sabar atau memang suka dengan kisah yang banyak cabangnya. Dan, bila ingin dikejutkan, sebaiknya tak usah baca ulasan-ulasan lain. 😁
Oh ya, juga, jika kamu sedang menulis dan dalam keraguan, mungkin ada baiknya baca The Girl on Paper.


P.S. Ada film yang premisnya kurang lebih sama dengan ini; Stranger than Fiction dan Ruby Sparks.