Langsung ke konten utama

[Ulasan Buku] 9 November

Sumber gambar: goodreads.com
Judul: 9 November (November 9)
Pengarang: Colleen Hoover
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit : November 2016 (pertama terbit: 2015 di Atria Books)
Jumlah halaman: 424


Ini pertama kalinya aku membaca karya Colleen Hoover. Buku mbak Hoover sudah banyak dan kalau melihat resensi orang di Goodreads, pendapat tentang buku-bukunya beragam. Ada yang suka suatu judul dan menganggap buruk judul satunya, ada pula yang berkebalikan. Karena beberapa alasan, salah satunya karena tokoh utama cowok adalah penulis, aku memutuskan baca novel ini.

9 November bercerita tentang Fallon dan Ben yang pertama kenal pada usia 18 tahun dan membuat janji untuk bertemu lagi, pada satu hari yang sama (9 November), dalam lima tahun ke depan.

Fallon memiliki bekas luka panjang di wajah hingga ke bawah akibat kebakaran di rumahnya saat dia 16 tahun dan itu menghentikan profesinya sebagai aktris. Bagaimana api itu terjadi benar-benar menyedihkan. Hubungan dengan ayahnya menjadi kian buruk.

Pada 9 November di usia 18, Fallon makan dengan ayahnya di restoran Los Angeles dan bertengkar argumen lumayan parah setelah Fallon bilang dia ingin mengejar karier Broadway di New York. Sang ayah, dengan berengsek, seperti berkata, "Hah, berhenti mengejar mimpi itu. Kau punya bekas luka, kau tidak bisa berada di industri.".
Saat itu, Ben (masih orang asing), mendengar dan secara spontan membantu dan berpura-pura sebagai pacar Fallon. Setelahnya, semakin membuat Fallon kaget karena Ben tidak melihat bekas lukanya sebagai sesuatu yang jelek. Fallon cantik, titik.
Kemudian, mereka saling mengenal selama beberapa jam sebelum Fallon terbang ke New York.
Termasuk memutuskan pertemuan pada tanggal sama itu dalam lima tahun. Juga di restoran yang sama.
Ini untuk menghindari jatuh cinta. Fallon perlu fokus mengejar Broadway dan Ben harus menulis novel tentang mereka. Mereka tidak memiliki kontak satu sama lain dan tidak monogami.

Meskipun mereka telah saling jatuh cinta sebelum mencapai lima tahun, ada saja masalah yang mengadang dan keputusan berat yang diambil. Entah mereka tidak bisa bersama karena faktor orang lain, juga karena faktor antara mereka berdua. Sempat juga ingin menyudahi hanya bertemu setahun sekali, tapi kemudian tetap saja....

"Kupikir aku tangguh. Tapi aku baru menyadari bahwa harus berpisah denganmu adalah salah satu hal tersulit untuk dilakukan." - Ben

9 November diceritakan dalam dua sudut pandang orang pertama, bergantian dari Fallon ke Ben. Memang, perbedaan suaranya tidak terlalu "terdengar". Namun, teknik menulisnya bagus. Plotnya juga rapi dan percakapan antartokoh mengalir. Perasaan mereka juga tersampaikan dan aku dapat merasakan patah hati mereka.

Entah apakah ini poin plus atau minus, pada beberapa bagian aku merasa sesuatu akan terjadi (secara spesifik aku tahu apa), tapi kemudian berpikir "hm, sepertinya tidak", tapi ternyata itu memang terjadi. Bisa dikatakan "surprising expected parts". Telah menduga hal itu, kemudian cukup dikagetkan karena itu memang terjadi.

Novel ini kurekomendasikan untuk dibaca (memang tidak dapat 5 bintang dariku).
Namun, bila kamu sudah cukup umur. :))

"Cinta seharusnya terjalin antara dua orang, dan jika tidak seperti itu, lebih baik aku keluar dibanding ikut serta dalam perlombaan." - Fallon