Sumber gambar: imdb.com
Ada Apa dengan Cinta? 2 dimulai
masa bertahun-tahun Rangga dan Cinta berpisah di bandara. Teman-teman Cinta
sudah menikah, ada yang sedang hamil, dan Cinta baru bertunangan. Bukan dengan
Rangga. Hubungan mereka putus lima tahun (kalau tak salah) sebelumnya. Begitu
saja, Rangga memutuskan Cinta lewat surat dari New York.
Cinta, Milly, Maura, dan Karmen
memutuskan liburan ke Yogya. Ups, ada Rangga. Sepasang mantan kekasih itu
akhirnya membicarakan masa lalu mereka, berusaha membuat jelas yang belum
jelas. Mereka mengobrol banyak, mengunjungi berbagai tempat menarik, pada satu
hari. Seharian. Dari pagi ke pagi. Ditutup dengan kecupan dan puisi yang Cinta
pegang; dari Rangga, tapi belum boleh dibaca.
Menonton AADC 2 aku terkadang
terdistraksi (karena suatu sebab). Jika ditanya bagaimana rasa filmnya? Bagian
sedihnya dapet, nggak? Tak bisa kujawab karena aku..., ya, itu, terdistraksi.
Bagian soal Rangga penulis juga beberapa kali menyentuh sisi penulisku (he?).
Dekat sekali. Seperti saat Rangga menulis puisi di pesawat, juga urusannya
menyelesaikan naskah untuk diserahkan ke penerbit. Oh, juga soal muse.
AADC 2 menyuguhkan pesona Yogya,
itu benar (adegan lewat teater boneka juga tak kalah dengan pesona alamnya!).
Namun, penyajian ceritanya kadang terasa terlalu lambat (geli juga ketika
sering ada sorotan wajah close up).
AADC 2 juga memiliki beberapa adegan mainstream,
tapi bagusnya tidak dibawa ke hal yang mainstream.
Bisa dibilang, alurnya fokus. Ketika ada kisah pendukung, cerita itu tidak
membuat bias; tidak ditampilkan, tapi penonton mendapatkan isinya.
AADC 3? Sepertinya tidak ada
celah cerita lagi, ya?