The Dark Artifices – Cassandra
Clare!
Ini sebetulnya belum
dipertimbangkan akan dibeli atau tidak (alias akan dibaca atau tidak).
Buku pertama dari trilogi ini,
Lady Midnight terbit Maret 2016. Banyak yang bilang bagus. Aku juga tertarik
oleh blurb-nya. Premisnya parabatai
yang saling jatuh cinta (parabatai itu ikatan semacam partner kerja di Shadowhunter—well,
much more than that. Tidak boleh ada romansa di antara mereka.). Tokohnya,
Emma dan Julian, sudah kukenal lewat buku terakhir The Mortal Instruments (TMI),
City of Heavenly Fire (COHF).
Ya, trilogi TDA masih di
Shadowhunter universe, sama dengan
seri TMI dan trilogi The Infernal Devices (TID).
Omong-omong, di COHF, aku sudah
suka dengan Emma-Julian. Saat itu masih anak-anak, tapi sudah terlihat
kilau-kilau di antara mereka ((eh)). Oh ya, untuk TMI, aku hanya baca buku
pertama dan terakhir, hehehe. Cerita di antaranya agak tahu juga, lewat serial TV dan spoiler di sana sini.
Omong-omong soal TID, aku hanya
baca Clockwork Angel, buku pertama. Kemudian, merasa mendapat terlalu banyak spoiler dari review orang-orang dan COHF yang kubaca. Juga, aku lumayan tak
tertarik baca cinta segitiga yang model itu.
Walaupun kata orang itu sedih sekali. Bikin nangis dan lain-lain. Jadilah aku
memutuskan tak baca dua buku lanjutannya.
Aku jadi ingin baca TDA. Beberapa
orang bilang bahkan lebih bagus dari TID.
Buku kedua TDA, Lord of Shadows,
akan terbit Mei 2017 (buku terakhirnya 2019). Sampulnya bikin tambah kepengin. Blurb-nya ... duh, Emma mencoba sama
Mark. Tapi sepertinya tidak menjadi cinta segitiga model itu. Kalau iya, lebih besar lagi, deh, kemungkinan tidak akan baca
TDA.
***
Catatan:
cinta segitiga model itu:
Si cewek terjebak oleh
perasaannya pada dua cowok. Dia mencintai dua cowok itu sama besarnya.
(I just couldn’t get it. How could you love guys in a same big fat
feeling?)