Sumber gambar: imdb.com
Film ini diadaptasi dari novel karangan Tim Tharp. Dikisahkan dari sudut
pandang Sutter Keely, lelaki di tahun akhir SMA yang baru putus dari pacarnya,
Cassidy, dan masih terpuruk. Sutter hobi minum, bahkan menuangkannya diam-diam
ke wadah minuman soda untuk dinikmati di tempat dia bekerja paruh waktu dan
sekolahnya.
Suatu pagi, Sutter terbangun di
halaman rumah orang dalam keadaan hangover dan kebetulan Aimee Finicky
melihatnya, kemudian mereka mulai berteman. Sutter yang memang dasarnya baik
berniat membantu Aimee agar tidak hanya asyik dengan dunia sendiri, sembari
Aimee membantunya belajar geometri.
Aimee mulai gemar minum dan
Sutter mengajaknya dari pesta ke pesta untuk membuat Cassidy cemburu. Di lain
pihak, Cassidy telah bersama lelaki lain, tapi beberapa kali masih menghubungi
Sutter. Jelas, Sutter masih menginginkannya, padahal dia telah mencium Aimee (walaupun
dalam keadaan mabuk) dan tentu membuat Aimee menganggap itu betulan.
Sutter dan Cassidy akhirnya
bicara berdua. Cassidy menyampaikan perasaannya dan apa yang dia inginkan.
Muncul kejelasan pula apa yang tak bisa Sutter berikan.
“I want more than a moment. I want ... I want a future. And you can't do that.” – Cassidy
Aimee bercerita pada Sutter bahwa
dia punya impian untuk kuliah di Philadelphia, tapi tak bisa karena tak akan
meninggalkan ibunya sendirian. Sutter menyuruhnya berjanji bicara pada ibunya.
Sebagai timbal balik, Aimee mendorong Sutter untuk meminta kontak ayahnya pada
ibu yang selalu menolak hal itu.
Merasa disayangi, Aimee mengatakan
ingin Sutter ikut dengannya ke Philly. Sutter yang tidak mau melihat masa depan
tak bisa menjanjikan apa-apa.
Akhirnya, kakak Sutter yang
memberikan kontak itu. Aimee menemani Sutter dalam berjam-jam perjalanan.
Pertemuan dengan ayah Sutter tak berujung baik. Aimee mengatakan dia mencintai
Sutter, tapi Sutter tak percaya karena begitu merasa tak dicintai oleh
orang-orang sekitar. Sutter mengusir Aimee keluar dari mobil. Kemudian..., yah.
Tidak, itu bukan akhirnya.
The Spectacular Now adalah film
yang cukup bagus. Soal impian. Untuk berani mengejar mimpi. Dan sebelumnya,
harus punya dulu apa yang akan dikejar. Karena, hidup bukan soal
bersenang-senang saja. Hidup adalah untuk hidup di masa depan.
Akting para pemain lumayan pas.
Namun, aku cukup terganggu oleh Sutter di akhir yang masih terlihat..., yah,
begitu. (Entah salah Miles Teller atau salah Sutter, tapi kurasa salah Sutter.)
Jadi, berdasarkan poin
sebelumnya, ada satu atau lebih karakter yang dibangun dan dikembangkan dengan
kurang baik.
Ada beberapa bagian yang terasa
membosankan selama sekitar setengah menit. (Kurasa itu cukup lama.) Untung
tidak sampai ingin melewatinya.
Kadang aku bertanya-tanya tentang
kehidupan profesional pemain film dengan lainnya. Soalnya, lucu. Shailene
Woodley dan Miles Teller, kan, kemudian main bersama lagi di seri Divergent.
Dan di sini, mereka jauh dari kata saling suka. Woodley juga setelah Divergent
(mungkin sekitar Insurgent), main di The Fault in Our Stars, berpasangan
dengan Ansel Elgort, kakaknya di Divergent. Entahlah. Mungkin tidak
canggung-canggung amat. Atau, tidak
sama sekali.