Sumber gambar: imdb.com
Sebelum menikmati suguhan Beauty and the Beast dalam film yang
dimainkan Emma Watson dan lainnya, mari menikmati versi animasi yang usianya lebih dari dua puluh lima, tapi tetap bagai anak-anak.
Maksudku, versi animasi ini menarik.
Maksudku, versi animasi ini menarik.
Tentu tahu kisah si Cantik dan Buruk
Rupa?
Belle, gadis tercantik di desa
(yang diinginkan Gaston—si narsis sombong kasar), hidup berdua dengan ayahnya
yang gemar bereksperimen dengan barang hingga membuat temuan. Sebalnya, orang desa
menganggap ayah Belle gila.
Suatu hari, setelah berhasil
menyelesaikan alatnya, ayah Belle berangkat ke kota. Di hutan, dia tersesat,
terjatuh dari kuda, dikejar kawanan serigala. Dia menemukan kastil Beast dan
berlindung di sana.
Berbeda dengan Lumiere (lilin),
Cogsworth (jam), dan Mrs. Pot (ketel), Beast murka dengan kedatangan orang ke
wilayahnya. Sang monster mengurung tamu tak diundang itu di penjara menara.
Si kuda kembali ke rumah. Belle
segera menyusul ayahnya. Di kastil, dia bertemu Beast. Belle meminta agar dia
diperbolehkan menjadi pengganti ayahnya sebagai tawanan. Seumur hidup.
Dengan dorongan benda-benda
penghuni kastil yang bisa bicara (serta bergerak dan punya wajah, tentu), Beast
berusaha mengatur emosinya dan berlaku lembut pada Belle.
Karena, jika dia berhasil jatuh
cinta pada Belle dan Belle jatuh cinta padanya, kutukan di kastil akan
terangkat. Namun, dia berpacu dengan waktu.
Sungguh manis bagaimana
perkembangan hubungan Beast dan Belle. Bagaimana Beast berusaha menunjukkan
hatinya yang baik. Bagaimana Belle melihat hal-hal tak hanya dari luarnya.
Bagaimana Beast menjaga temperamennya.
Suka sekali waktu Beast menyuruh
Belle menutup mata dan mengantarkan ke perpustakaan kastil yang superbesar.
Juga waktu Beast mendengarkan Belle membaca cerita. Juga waktu Beast menyusul
Belle setelah mengusirnya.
Bagaimana akhirnya?
Ingat, ada Gaston si narsis
sombong kasar.
Sedikit catatan, aku merasa aneh
dengan kelopak mawar yang jadi hitungan mundur kutukan kastil akan abadi (jika
Beast menginjak 21 tahun dan belum jatuh cinta serta dicintai orang tersebut).
Bukan satu kelopak menggambarkan satu tahun?
Kemudian, agak terganggu dengan
banyaknya lagu di sini.... Mungkin tidak masalah, ya, sebanyak itu. Namun,
durasi tiap lagu dipersingkat.
“You come back for me.”